OUR LOGO

OUR LOGO
Slogan Fikom

Selasa, 06 September 2011

Selamat Lebaran

Biarpun telat dikit,kelompok 11 mengucapkan Minal Aidzin wal Faidzin
mohon maaf lahir dan batin. Alhamdulillah yahh udah lebaran :D

Here We Are, Kelompok 11

 Gak nahan bangeeet kaaann... :D

Pasca wawancara dengan Kang Hafidz dari BKI FIKOM UNPAD

Buka Bersamaa.. :D
Pulang Mabim Fenomena 2011 :D

Buka Bersama Kelompok 11

Ini adalah foto kelompok 11 waktu Bukber di Kedai Indra bulan puasa kemarin.
  We wish our friendship never ends :)

FIKOM 26 - FIKOM UNPAD

FIKOM ID 2011

Making Melody - FIKOM UNPAD

Just Another Quote

That's What You Get

Masih nggak' mau ikut Mabim ? Rugi loh, dude

Little Thing About Mabim Part II






seleksi alam dimulai sepertinya. keep your spirit on, dude !

Minggu, 04 September 2011

Nama dosen FIKOM UNPAD

Berikut ini adalah nama-nama dosen di Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran, disusun berdasarkan jurusan.

Dosen Jurusan Manajemen Komunikasi:
1. Agus Setiaman, S.Sos., M.Si.
2. Anter Venus, Drs., M.A.Comm.
3. Asep Suryana, Drs., M.Si.
4. Atwar Bajari, Drs., M.Si.
5. Dadang Sugiana, Drs., M.Si.
6. Prof. Dr. H. Engkus Kuswarno, M.S.
7. Dr. H. Jalaluddin Rakhmat, M.Sc.
8. Duddy Zein, Drs., M.Si.
9. Eni Maryani, Dra., M.Si.
10. H. Hidayat Satari, Drs., M.Pd.
11. Hadi Suprapto Arifin, Drs. M.Si.
12. Hary Muharam, Drs.
13. Hj. Jenny Ratna Suminar, Dra., M.Si.
14. Hj. Kismiyati El Karimah, Dra.
15. Iwan Koswara, Drs.
16. H. M. Fakhrudi Akbar, S.Sos., M.Si.
17. M.K.H. Rachman Ridatullah, S.Sos., M.Si.
18. Moh. Hussein Nawawi, Drs., M.Si.
19. Nindi Aristi, S.Sos.
20. Pramono Benyamin, Drs., M.Pd.
21. Purwanti Hadisiwi, Dra., M.Ext.Ed.
22. Rd. Funny Mustika Sari Elita, Dra., M.Si.
23. Roy Robert Rondonuwu, Drs., M.Lib.
24. Rubahatie H.S. Dick, Dra.
25. S. Kunto Adi Wibowo, S.Sos.
26. Slamet Mulyana, Drs.
27. Sri Rahayu, Dra., S.U.
28. Teddy Kurnia Wirakusumah, Drs.
29. Uud Wahyudin, S.Sos.
30. Weny Widyowati, S.Sos.

Dosen Jurusan Hubungan Masyarakat
1. Aang Koswara, S.Sos.
2. Agus Rahmat, Drs. M.Pd
3. Anwar Sani, S.Sos.
4. Dr. H. Soleh Soemirat, MS.
5. Dr. Hj. Mien Hidayat
6. Eddy Yehuda, Drs., MS.
7. Elvinaro Ardianto, Drs.,M.Si.
8. Evi Novianti, S.Sos.
9. Evie Ariadne Sinta Dewi, Dra., M.Si.
10. Fajar Syuderajat, S.Sos.
11. Feliza Zubair, Dra.
12. H. Soeganda Priyatna, Drs., M.M.
13. Hanny Hafiar, S.Sos., M.Si.
14. Iim Nuryati, Dra.
15. Iriana Bakti, Drs., M.Si
16. Kokom Komariah, Dra.
17. Lilis Puspitasari, S.Sos.
18. Lukiati Komala Erdinaya, Dra. M.Si
19. Prof. Dr. H. Nina Winaningsing S., MS.
20. Rosnandar Romli, Drs., M.S.
21. Susane Dida, Dra,. M.M.
22. Susie Perbawasari, Dra.
23. Suwandi Sumartias, Drs., M.Si.
24. Trie Damayanti, S.Sos.
25. Wawan Setiawan, Drs.
26. Yanti Setianti, S.Sos.
27. Yustikasari, S.Sos.

Jurnalistik
1. Aceng Abdullah, Drs.,M.Si.
2. Dadang Rahmat Hidayat, S.Sos., S.H.
3. Dandi Supriadi, S.Sos.,M.A.Comm. 
4. Darmawan Zainun, Drs., M.S.
5. Dede Mulkan, Drs., M.Si.
6. Dendi Sudiana, Drs. (Almarhum)
7. Dian Wardiana Sjuchro, Drs., M.Si.  
8. Dr. Hj. Betty R.F. Sabur, Dra., M.S
9. Dudi Djumadi, Drs.
10. H. Atang Sjamsudin, Drs.
11. Henny Sri Mulayani Rochyani, Dra.
12. Herlina Agustin, S.Sos., M.T.
13. Ipit Zulpan, S.Sos
14. Jaja Udjaja Padmawidjaja, Drs.
15. Laswani, Dra.
16. Nunik Maharani Hartoyo, S.Sos
17. Nuryah Asri Sjafirah, S.Sos.
18. Pandan Yudhapramesti, S.Sos
19. Prof. Dr. Deddy Mulyana, Drs., M.A
20. Sahat Sahala Tua Saragih, Drs.
21. Siti Karlinah Abdurachman, Dra., M.Si.

 

Senin, 29 Agustus 2011

SEJARAH FIKOM UNPAD


Tanggal 30 Mei 1960 merupakan hari dimana ide pendirian Fakultas Djurnalistik dan Publisistik dicetuskan oleh Mayjen Prof. Dr. R. Moestopo AZ, Palindih, Djamal Ali, SH., Azhari Sulaeman, S. Rochadi AK., dan Jacoby R. Roekomy.

Pada 18 September 1960, Fakultas Djurnalistik dan Publisistik diresmikan secara tertulis dan masuk dalam yayasan Pembina Universitas Padjadjaran dengan sang Dekan Prof. Dr. Moertopo. Beliaulah yang sekaligus menjadi dekan pertama.

Pada perkembangannya, Fakultas ini mengalami beberapa kali pergantian nama. Fakultas Djurnalistik dan Publisistik (nama semula) diubah menjadi Fakultas Publisistik dan Djurnalistik. Nama itu kemudian diganti lagi menjadi Fakultas Publisistik. Nama ini lagi-lagi diubah sebab mengacu pada perubahan Fakultas menjadi institut. Alhasil Institut Publisistik Unpad sempat dikenal pada masa itu. Kemudian nama ini disesuaikan lagi menjadi nama semula, Fakultas Publisistik Unpad.
Pada 1 November 1965, Fakultas ini mengenal penjurusan atas dasar Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan no.225 tertanggal 25 April 1965. Sejak itulah Fakultas Publisitik terbagi dalam 3 buah jurusan: Jurnalistik, Public Relations, dan Penerangan.

Berdasarkan Perpu no. 27 tahun 1981 mengenai penataan Fakultas pada Universitas/Institut Negeri, untuk kesekian kalinya nama Fakultas diubah lagi menjadi Fakultas Ilmu Komunikasi. Pengubahan ini dilakukan semata demi menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu.

Berdasarkan Keputusan Mendikbud np. 0457/0/1983, sejak tanggal 8 Desember 1983 jurusan Ilmu Perpustakaan resmi bergabung menjadi jurusan termuda di lingkungan kampus Fikom Unpad.

Atas pertimbangan menuruti perkembangan serta tantangan zaman yang sedemikian canggih inilah, maka sejak Juli 1998 Fikom Unpad resmi membuka program studi Diploma (D-III). Program studi Diploma ini dikenal dengan Pendidikan Ahli Komunikasi Terapan (PAKT) dengan dua jurusan: Penyiaran dan Kehumasan. Alasan yang sama pulalah yang membuat PAKT kembali membuka jurusan baru pada tahun 1999, yakni Periklanan dan Komunikasi Bisnis. Pada tahun 2000, bekerja sama dengan jurusan ilmu perpustakaan, jurusan baru kembali dibuka, Perpustakaan.

Tidak boleh dilupakan juga program Ekstensi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Perpustakaan yang telah dibuka sejak awal tahun akademik 1997/1998.

Perkembangan berikut dapat saja timbul dan berkembang sedemikian rupa sehingga apa yang tak pernah kita bayangkan sebelumnya mungkin saja terwujud.

Minggu, 28 Agustus 2011

Himpunan Mahasiswa FIKOM UNPAD

Di dalam Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad, terdapat beberapa himpunan mahasiswa yang bepedoman kepada:
  1. UU No. 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional
  2. PP No. 60 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi
  3. Kempmendiknas No. 155 Tahun 1998 tentang Organisasi Kemahasiswaan di Perguruan Tinggi                         
Himpunan himpunan mahasiswa tersebut yaitu:

1. Himpunan Mahasiswa Jurnalistik
2. Himpunan Mahasiswa Hubungan Masyarakat
3. Himpunan Mahasiswa Manajemen Komunikasi
4. Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan 
5. Himpunan Mahasiswa D3 PAKT Fikom Unpad


1.Himpunan Mahasiswa Jurnalistik
Himpunan Mahasiswa Jurnalistik











2. Himpunan Mahasiswa Humas
 Himpunan Mahasiswa Humas










3. Himpunan Mahasiswa Manajemen Komunikasi
Himpunan Mahasiswa Manajemen Komunikasi
 








4. Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan
 Himpunan Mahasiswa Ilmu Informasi dan Perpustakaan













5. Himpunan Mahasiswa D3 PAKT Fikom Unpad
Himpunan Mahasiswa D3 PAKT Fikom Unpad






Jumat, 26 Agustus 2011

prestasi fikom unpad

JAKARTA, KOMPAS.com - Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Fikom Unpad) menorehkan prestasi dengan meraih gelar juara pertama dalam Campaign Competition, yang merupakan rangkaian acara Public Relations Week 2011, Selasa (19/7/2011) di Jakarta. PR Week adalah acara tahunan yang digagas EGA briefings dan International Public Relations Associations (IPRA).
Pada kompetisi yang dilaksanakan di Hotel Nikko ini, tiga mahasiswa jurusan Humas Fikom Unpad angkatan 2009 terdiri dari Aria Alifie Nurfikry, Nada Arina Romli dan Balgis Alkaff mempresentasikan sebuah proposal Kampanye Public Relations dengan judul Facing Global Issues In Indonesia With The Spirit of Gotong Royong. Mereka mengungguli dua finalis lain dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta dan Universitas Al-Azhar Indonesia Jakarta.

Para juri yang antara lain terdiri dari Elizabeth Goenawan Ananto (mantan Presiden IPRA), Don W. Stacks (Associate Dean - School of Communication - University of Miami, Amerika Serikat), Ridwan Nyak Baik dan Vera Sumarlin, memberi penilaian tertinggi pada proposal kampanye yang dibuat oleh Tim Mahasiswa Humas Fikom Unpad.

Salah satunya adalah keberhasilan dan kejelian trio ini menyelaraskan konsep program kampanye yang mereka buat dengan tema yang disodorkan panitia, yaitu Preserving National Values in Global Dynamics : The Role of Public Relations. Bagi Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Unpad, ini merupakan kali kedua berhasil menjuari kompetisi yang sama. Pada ajang campaign competition PR Week 2009 juga berhasil meraih juara pertama.

"Kompetisi kampanye di PR Week merupakan wadah menumbuhkembangkan potensi mahasiswa public relations kami agar semakin siap mengambil peran dalam dinamisnya dunia public relations. Dan kami senantiasanya mendukung upaya mereka untuk membentuk karakter yang kuat dan siap dalam iklim yang semakin kompetitif," jelas Suwandi Sumartias, Ketua Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fikom Unpad.
Capaian prestasi ini melewati 2 babak dari penyisihan hingga final. Pada babak penyisihan, finalis harus berjuang keras untuk melewati tahap seleksi ketat yang diikuti oleh 25 tim dari berbagai universitas terkemuka di Indonesia. Turut serta beberapa di antaranya :  Universitas Indonesia Jakarta, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Airlangga Surabaya, Universitas Pelita Harapan dan Universitas Atmajaya. (DAS)

Mahasiswa Fikom Unpad Raih Prestasi di Asia Pacific Media Forum 2010V

Semua berawal dari pemanfaatan jejaring sosial twitter. Di saat banyak orang menggunakan media tersebut sebatas untuk berkenalan atau mencurahkan perasaan di dunia maya, Aisha justru menggunakannya untuk mencari ilmu baru. Ia mendapatkan informasi tentang lomba esai di ajang Asia-Pasifik itu melalui jejaring sosial tersebut.
Hari Jumat (18/6) bertempat di Aula Moestopo Fikom Unpad Jatinangor, esai Aisha dan Mutiara kembali dipresentasikan. Dari sejumlah tema yang disediakan oleh panitia, keduanya sepakat memilih tema conventional media vs social media karena sesuai dengan konsentrasi di jurusan yang mereka dalami. Dengan judul “The Power of Media”, karya tulis mereka membandingkan kekuatan yang dimiliki antara media konvensional dengan media sosial internet seperti facebook, twitter, youtube, dan lain sebagainya.
“Kita tidak bisa menghindari penggunaan media,” tutur Aisha menjelaskan relevansi karya tulis mereka dengan kondisi yang terjadi saat ini. Dalam hal penggunaan internet saja kini mobile internet sudah semakin memasyarakat seiring semakin canggihnya teknologi telepon selular.
Di Indonesia sendiri, penggunaan mobile internet itu termasuk di antara yang tertinggi di dunia. Maka tak heran jika pengaruh media sosial yang memanfaatkan teknologi internet pun semakin tinggi. Dalam presentasinya, Mutiara menunjukan bahwa pencarian sumber informasi dan berita sudah bergeser dalam kurun waktu 200 tahun terakhir. Jika dulu orang lebih banyak memanfaatkan media konvensional seperti surat kabar, radio, dan televise, kini semakin banyak yang beralih ke media lain seperti search engine dan jejaring sosial internet.
Perubahan tersebut mungkin banyak dipengaruhi oleh pola hubungan yang ditawarkan media sosial tersebut berbeda dari yang ditawarkan media konvensional. Di saat pilihan dan kuasa atas isi pesan media konvensional masih ada di tangan media tersebut, pilihan dan kuasa justru diberikan pada pengguna di media sosial. Mereka bisa secara bebas memilih apa yang ingin dicari di antara jutaan sumber informasi yang tersedia.
Selain itu, sifat media sosial yang mengurangi interaksi personal yang langsung juga bisa jadi memenuhi kebutuhan orang-orang tertentu dengan lebih baik. Orang-orang pendiam adalah di antaranya. Tidak sedikit dari mereka yang akhirnya mampu keluar dari “cangkangnya” saat berinteraksi di dunia maya pada media sosial.
Kondisi ini harus disadari tidak hanya sebagai peluang melainkan juga tantangan. Berbagai persoalan masih muncul dari media digital. Selain sistem media online yang rumit, literasi media juga masih kurang untuk memastikan media-media tersebut dipergunakan masyarakat secara betanggung jawab.
Saat ditanyai tentang apa yang mungkin menyebabkan tim mereka dipilih sebagai tiga terbaik, Aisha dan Mutiara mengaku tidak tahu pasti. “Tapi berbeda dengan tim lain yang selalu menggunakan istilah consumer, kami menggunakan istilah audience,” ungkap Aisha mencoba menjelaskan kelebihan timnya dari yang lain. Pemahaman akan perbedaan kedua istilah tersebut sudah mereka dapatkan dari perkuliahan di kampus.
Sementara itu, Dr. Eni Maryani, Dra.M.Si., seorang dosen yang sempat mengajar kedua mahasiswi itu di Fikom mengaku tidak terkejut saat tahu tentang keberhasilan keduanya. Eni menjelaskan, “Mereka tekun, telaten, dan selalu ingin tahu. Kalau dilihat sepintas memang pendiam tapi setelah digali ternyata kemampuan analisisnya cukup baik dan mereka familiar dengan teknologi.”
Dosen yang satu itu menuturkan bahwa kini dosen perannya lebih pada memfasilisasi mahasiswa dengan perspektif dan pemahaman mendasar. Hal itu menjadi bekal bagi mahasiswa untuk berpikir teoritis dan analitis. Menurut Eni, pencapaian kedua mahasiswanya itu menunjukan bahwa mereka tidak hanya menggunakan teknologi secara pasif, melainkan dengan kritis. “Jadi tidak jadi konsumen saja,” sebutnya.
Aisha sendiri menyatakan bahwa tetap merasa bodoh dan jangan cepat puas setelah dapat ilmu dari kampus adalah yang selama ini ia lakukan. Sementara Mutiara pun menambahkan, aktif dan selalu bergairah untuk mencapai lebih dari yang sudah ada itu penting. Pola pikir seperti ini mungkin baik untuk ditularkan kepada mahasiswa lainnya.